KONSULTAN BISNIS DAN MANAJEMEN
MAHIR, +62 813 - 9864 – 6177, Gaya Hidup Berubah, Harus Adaptasi
Konsultan, Manajemen Konsultan Indonesia, Konsultan Bisnis di Sidoarjo, Konsultan Bisnis di Surabaya, Konsultan Bisnis di Malang, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta
Gaya
Hidup Berubah, Harus Adaptasi - Akhir-akhir ini,
banyak pusat perbelanjaan (shopping mall) yang semakin sepi dan ditinggalkan
pengunjung. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan memperingatkan soal fenomena
ini.
"Mal-mal sudah mulai tutup di Tiongkok, di sini
juga sudah mulai. Hati-hati sekali. Kita harus perbaiki ekosistem offline dan
online," kata Presiden saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
Kementerian Perdagangan di ICE BSD, Kamis (12/3/2019).
Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, hal
ini tidak bisa dihindari karena gaya hidup masyarakat berubah. Orang yang mau
membeli sesuatu sekarang cenderung mencari sistem yang lebih sederhana melalui
perdagangan online.
"Kolaborasi online-offline itu akan meningkatkan
penjualan produk tersebut. Makanan saja, Go-Food dalam bulan tertentu omzetnya
mencapai Rp 1,5 triliun. Kita saja kadang-kadang menggunakan Go-Food, ini sudah
merubah gaya hidup," kata Enggar di sela Rakernas di Hotel Shangri-La.
Hal itu, lanjutnya, juga terlihat dari budaya minum
kopi yang sudah menjadi gaya hidup.
"Kita syukuri itu. Kalau saja lifestyle di China
dari minum teh berubah jadi sebagian minum kopi, maka ekspor kita akan besar.
Kita aktif promosikan minum kopi sebagai gaya hidup. Kopi Indonesia nomor
satu," jelasnya.
Menurut Enggar, pengusaha ritel dan pengelola pusat
perbelanjaan tidak memiliki pilihan lain selain beradaptasi dengan perubahan
gaya hidup ini.
Dia bahkan menyebutkan tutupnya outlet Debenhams dan
Sogo di beberapa mall sebagai contoh.
"Saya ambil contoh. Plaza Indonesia mengubah
tenant mix-nya, penjualannya sempat turun sedikit kemudian dia merangkak naik.
Berapa banyak outlet yang tutup? Sogo, Debenhams tutup. Mereka tidak bisa lagi
bertahan karena orang tidak mau lagi beli baju dengan buka-buka rak," kata
Mendag.
Masyarakat kini langsung pergi mencari produk pakaian
sesuai merknya. Hal ini membuat omzet penjualan brand-brand pakaian seperti
Zara dan Uniqlo meningkat.
"Konsumen sekarang langsung cari merknya, dia mau
beli baju Zara tapi tidak mau mencarinya di Sogo. Dia mau beli baju Uniqlo ya
langsung ke outlet Uniqlo, tidak mau cari-cari di Debenhams. Itu sebagai
contoh," ungkapnya.
Selain itu, kecenderungan gaya hidup generasi muda
untuk pergi nongkrong bersama teman-temannya juga sangat tinggi, menurut
Enggar. Swafoto/selfie sekarang menjadi bagian dari gaya hidup dan bisnis.
"Anak muda ini sekarang kalau makan di restoran
dia mau pamer, makanannya nomor dua. Suasana cafe atau restoran itu yg jadi
penting. Taman lampion di Batu, Malang [Batu Night Spectacular] kunjungannya
meningkat karena orang berfoto-foto di sana dan bahkan pre- edding pun di sana
pada malam hari," ungkapnya.