KONSULTAN BISNIS DAN MANAJEMEN
UNGGUL, +62 813-9864-6177, Pola Belanja Masyarakat Geser dari Supermarket ke Minimarket
Bisnis Jakarta 2019, Konsultan Bisnis Jakarta, Bisnis di Jakarta, Konsultan Manajemen Jakarta, Manajemen Bisnis Jakarta, Konsultan Manajemen di Jakarta.
Pola Belanja Masyarakat Geser dari Supermarket ke
Minimarket - Lembaga survei
internasional, Nielsen Indonesia mencatat perubahan pola belanja masyarakat
dari supermarket ke minimarket. Hal ini terlihat dari penjualan supermarket
yang anjlok, sementara minimarket naik 7,4 persen.
Berdasarkan survei yang
dilakukan Nielsen, penjualan supermarket pada kuartal III 2018 anjlok 5,2
persen, sementara pasar tradisional turun tipis 0,6 persen.
"Ini didorong oleh
tiga pertimbangan utama, meliputi keanekaragaman produk yang bagus, harga yang
kompetitif, dan akses yang mudah dari area tempat tinggal,"ujar Marketing
& Sales Effectiveness Nielsen Laura McCullough dalam keterangan tertulis,
dikutip Senin (31/12).
Secara keseluruhan,
Nielsen mencatat konsumsi produk consumer goods pada kuartal III 2018 turun 1,6
persen.
Meski menurun secara
keseluruhan, sejumlah produk mencatatkan kenaikan. Produk makanan tumbuh 18,2
persen, home care naik 1,9 persen, minuman tumbuh 1,5 persen, sedangkan farmasi
dan perawatan pribadi tumbuh masing-masing 1 persen.
Ditilik dari usia
konsumen, kelompok konsumen usia 35 tahun ke atas mampu mempertahankan pola
pengeluaran. Sedangkan konsumen yang lebih muda atau berusia di bawah 35 tahun
justru mengurangi pengeluaran dan konsumsi khususnya untuk kategori makanan
instan, minuman siap minum, perawatan pribadi, dan farmasi.
Konsumsi Belanja di Asia
Meskipun konsumsi
consumer goods di Indonesia berkurang, pertumbuhan penjualan consumer goods di
Asia Pasifik justru meningkat.
Nielsen mencatat
penjualan consumer goods di Asia Pasifik naik 6,5 persen dibandingkan dengan
kuartal III 2017 dan naik 4,9 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kenaikan ini didorong pertumbuhan volume konsumsi di wilayah Asia Pasifik
mencapai 4,4 persen dibandingkan pada kuartal sebelumnya sebesar 2,9 persen.
Sementara itu, harga
rata-rata produk consumer goods meningkat 2,1 persen pada periode yang sama
tahun lalu dan tumbuh 2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Nielsen melakukan
survei tren consumer goods di 65 negara di dunia berdasarkan kondisi ekonomi
dan sentimen konsumen yang berubah. Hasilnya menunjukkan bahwa India, Filipina,
dan China mencatat pertumbuhan nilai tertinggi dibandingkan dengan kuartal
ketiga tahun lalu.
Sektor consumer goods
di India mampu tumbuh 16,5 persen, Filipina tumbuh 8,4 persen, dan China naik
7,3 persen.
Laura menyatakan
keyakinan konsumen Asia Pasifik sedikit meningkat pada kuartal ketiga dari
sebelumnya di level indeks 112 menjadi 114. Hal ini didukung oleh meningkatnya
optimisme prospek pekerjaan lokal, keuangan pribadi dan keinginan berbelanja.
Malaysia menjadi negara
dengan peningkatan indeks kepercayaan konsumen tertinggi di kawasan Asia
Pasifik yaitu 127 dari sebelumnya 117, diikuti oleh Thailand sebesar 112 dari
sebelumnya 102, dan Vietnam menjadi 129 dari sebelumnya 120.
"Konsumsi domestik
terus memiliki potensi yang besar di Asia Pasifik, seiring dengan peluang
ekspor," kata Laura.
Laura mengatakan
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat secara keseluruhan,
pertumbuhan upah rata-rata yang mencapai dua digit, dan kelas konsumen
berkembang yang ingin meningkatkan kualitas hidup akan mendorong konsumsi
produk baru di sektor consumer goods.
Industri yang kami
layani :
>>> Retail /
Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket,
Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti /
Bakery, Dll.
>>>
Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman,
Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service :
Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion
Design, Barber Shop, Dll.