Peluang Bisnis Bedah Plastik yang Semakin Menjanjikan - Kebutuhan perempuan untuk semakin tampil cantik menjadi potensi pasar yang menarik. Apalagi saat ini berbicara soal operasi plastik atau estetika wajah lainnya bukanlah hal tabu, bahkan sudah menjadi tren.
Tren inilah yang dibaca sebagai peluang untuk
pelaku-pelaku bisnis kecantikan. Banyak para pengusaha, dokter, atau belakangan
para selebriti yang memutuskan membuka klinik kecantikan dengan inovasi
berbeda.
Pasar yang besar ini pun dilirik oleh dokter bedah
plastik Danu Mahandaru. Pemilik The Clinic Beautylosophy ini menilai bahwa
banyak perempuan yang kurang puas dengan bentuk wajah atau penampilan mereka.
Dengan dana beberapa miliar dan adanya dasar ilmu
untuk melakukan bedah plastik estetik, Danu pun memberanikan diri membuka klinik
ini sejak tahun 2013. Tidak tanggung-tanggung dalam sehari, Danu menangani
pasien bedah plastik 2-3 orang.
"Saya memulai bisnis ini sejak tahun 2013 dan awalnya karena gemes kenapa di Indonesia tidak ada klinik yang benar-benar bisa menjawab semua permasalahan wanita. Disini saya juga ingin mengajak bahwa tindakan bedah plastik di Indonesia tidak kalah baik dari di luar," ujar dr. Danu Mahandaru, Sp.Bp-RE kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan bahwa semakin kesini peminat operasi plastik terus bertumbuh yakni 50-100 persen dalam 2 tahun terakhir. Tidak hanya pada perempuan namun konsumen laki-laki pun juga banyak melakukan hal tersebut.
Untuk biaya yang harus digelontorkan, para pasien harus mengeluarkan dana sekitar puluhan juta untuk hidung, rahang dan bagian wajah lainnya. Serta ratusan juta untuk operasi payudara dan implan bokong.
Ketika ditanya omzetnya, Danu mengatakan bahwa dia bisa mengantongi omzet sekitar beberapa miliar dalam setahun. Kendati demikian, hal itu bukan tanpa tantangan, dalam beberapa hal Danu kesulitan mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM), regulasi produk, birokrasi perizinan dan keinginan customer yang sedikit aneh.
"Alhamdulillah kalau perubahan pasar pada operasi plastik tetap stabil, tapi kalau bicara pasang surut pasti ada, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), regulasi produk, birokrasi perizinan dan keinginan customer yang nyeleneh," ucap dia.
"Saya memulai bisnis ini sejak tahun 2013 dan awalnya karena gemes kenapa di Indonesia tidak ada klinik yang benar-benar bisa menjawab semua permasalahan wanita. Disini saya juga ingin mengajak bahwa tindakan bedah plastik di Indonesia tidak kalah baik dari di luar," ujar dr. Danu Mahandaru, Sp.Bp-RE kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan bahwa semakin kesini peminat operasi plastik terus bertumbuh yakni 50-100 persen dalam 2 tahun terakhir. Tidak hanya pada perempuan namun konsumen laki-laki pun juga banyak melakukan hal tersebut.
Untuk biaya yang harus digelontorkan, para pasien harus mengeluarkan dana sekitar puluhan juta untuk hidung, rahang dan bagian wajah lainnya. Serta ratusan juta untuk operasi payudara dan implan bokong.
Ketika ditanya omzetnya, Danu mengatakan bahwa dia bisa mengantongi omzet sekitar beberapa miliar dalam setahun. Kendati demikian, hal itu bukan tanpa tantangan, dalam beberapa hal Danu kesulitan mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM), regulasi produk, birokrasi perizinan dan keinginan customer yang sedikit aneh.
"Alhamdulillah kalau perubahan pasar pada operasi plastik tetap stabil, tapi kalau bicara pasang surut pasti ada, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), regulasi produk, birokrasi perizinan dan keinginan customer yang nyeleneh," ucap dia.