Ada Kabar Apa Soal Bisnis PCR Nih?
Kabar terbaru tentang bisnis PCR di Indonesia yang sangat kuat dihubungkan dengan bisnis yang cukup menggiurkan loh. Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang digunakan sebagai prasyarat wajib perjalanan masih menjadi dugaan bahwa bisnis PCR dijalankan oleh pihak berwenang di pemerintahan Indonesia. Bisa dicurigai terhadap harga tes PCR yang sering berubah yang membuat kemunculan opini beragam di masyarakat, yap apalagi kalau bukan dipermainkan. Padahal jika ditelisik benar-benar, Tes PCR ini untuk mendeteksi adanya virus Covid-19 pada tubuh manusia.
Dugaan permainan pada bisnis PCR (Sumber: infoanggaran.com)
Tahu nggak sih, seperti yang ramai dibicarakan bisnis PCR dimanfaatkan beberapa oknum pejabat untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi perusahaan oknum pejabat tersebut. Mendengar kabar tersebut, KPPU mengkaji industri PCR termasuk melakukan diskusi dengan berbagai pihak di antaranya BPKP, Persi, Gakeslab, ILKI, ICW dan lainnya.
Ini Yang Membuat Tes PCR Mahal, Cocok Dijadikan Persaingan Bisnis
Menurut Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamanggala mengetahui ada beberapa pihak yang memanfaatkan kebijakan PCR demi meraup keuntungan, entah itu dari kalangan masyarakat biasa ataupun oknum pemerintah. Praktik bisnis PCR itu bisa terlihat dari beberapa praktik bundling tes PCR. Bagaimana praktik bundling tes layanana kesehatan tersebut ditawarkan?
Praktik bundling tersebut digambarkan seperti paket konsultasi kesehatan biasa atau pemeriksaan biasa yang digabungkan dengan tes PCR. Layanan seperti akan menimbulkan persaingan bisnis yang tidak sehat.
Mulyawan mengungkapkan bahwa tes PCR yang dibundling dengan layanan konsultasi kesehatan dengan dokter akan menambah harga menjadi 2 kali lipat. Sangat merugikan masyarakat yang ingin memastikan kondisinya akan terpapar virus Covid-19 atau tidak. Padahal esensi dari tes PCR sendiri adalah memudahkan seseorang untuk mengetahui apakah yang bersangkutan sedang terpapar virus Covid-19 atau tidak.
Apakah Ada Peran Oknum Pejabat Didalamnya?
Tidak hanya dugaan kuat adanya bisnis layanan bundling dengan tes PCR, tapi permainan lain juga ditemukan di oknum pejabat yang bekerjasama dengan kelompok pengusaha laboratorium PCR. Oknum pejabat tersebut mungkin sudah banyak diketahui sebagian besar oleh khalayak ramai
Yap, oknum pejabat tersebut memiliki salah satu saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). PT GSI merupakan perusahaan baru yang didirikan tak lama setelah pandemi Covid-19 merebak di tahun 2020. Bisnis utama dari PT GSI yakni menyediakan tes PCR dan swab antigen. Sebagai pemain besar, PT GSI bahkan bisa melakukan tes PCR sebanyak 5.000 tes per hari (Dikutip dari Kompas.com, 15/11/2021).
Namun, informasi tersebut perlu diobservasi dan ditelisik lagi untuk mengetahui keabsahannya, agar jatuhnya tidak menjadi kabar burung atau rumor besar saja. Perlu ditinjau ulang jangan sampai bisnis ini semakin mendatangkan keuntungan besar bagi pelaku dan oknum pejabat yang memanfaatkan situasi dan kondisi susah seperti ini. Proyek bisnis PCR telah berjalan selama lebih dari satu setengah tahun, di mana para pemain di sektor pengujian PCR sangat diuntungkan dari peristiwa pandemi.
