KONSULTAN KLINIK
HANDAL, +62 813-9864-6177, WASPADA PENULARAN HIV MELALUI FACIAL
Konsultan Klinik Jakarta Timur, Konsultan Klinik di Jakarta Timur, Konsultan Klinik Ciracas, Konsultan Klinik di Ciracas, Konsultan Klinik Pulo Gadung, Konsultan Klinik di Pulo Gadung, Konsultan Klinik Matraman, Konsultan Klinik di Matraman.
WASPADA PENULARAN HIV MELALUI FACIAL
Kisah seorang perempuan yang mengaku
terkena human immunodeficiency virus atau HIV melalui peralatan facial viral
di media sosial Kisah itu berawal dari unggahan
aktivis kesehatan seksual.
Ketika itu, Andrea meminta respons pengikutnya mengenai HIV. Dia menerima ratusan cerita dari warganet dan salah satunya adalah kisah perempuan yang terkena HIV melalui perawatan facial.
"Kemungkinan saya terkena (HIV) dari
perawatan facial. ... Menurut dokter, klinik tempat saya facial enggak
steril peralatannya dan itu berhubungan dengan darah (pencet jerawat), memang
kasus saya ini tergolong kasus langka," ungkap perempuan itu, dikutip dari
Instagram Andrea.
Andrea mengaku, cerita penyebaran HIV melalui peralatan facial ini bukan satu-satunya yang ia terima. Dia juga mendapatkan beberapa cerita penularan penyakit Hepatitis B dan C melalui facial, suntik vitamin C, alat cukur, dan akupuntur.
Andrea mengaku, cerita penyebaran HIV melalui peralatan facial ini bukan satu-satunya yang ia terima. Dia juga mendapatkan beberapa cerita penularan penyakit Hepatitis B dan C melalui facial, suntik vitamin C, alat cukur, dan akupuntur.
"Ada sekitar belasan cerita yang masuk
ke aku, tapi memang enggak semua aku post ulang," kata
Andrea kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/9).
Andrea menjelaskan, penularan penyakit, khususnya HIV, melalui peralatan facial mungkin terjadi meskipun kemungkinannya kecil.
Virus HIV hanya dapat tertular melalui perpindahan langsung cairan vagina, cairan sperma, anus, ASI, dan darah.
Dalam kasus facial, virus HIV dapat disebarkan oleh darah yang tertinggal dari orang dengan HIV. Pada darah, virus HIV jika terpapar cahaya matahari dan udara bebas, akan mati. Semakin tinggi tingkat virus HIV, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membunuhnya.
Andrea menjelaskan, penularan penyakit, khususnya HIV, melalui peralatan facial mungkin terjadi meskipun kemungkinannya kecil.
Virus HIV hanya dapat tertular melalui perpindahan langsung cairan vagina, cairan sperma, anus, ASI, dan darah.
Dalam kasus facial, virus HIV dapat disebarkan oleh darah yang tertinggal dari orang dengan HIV. Pada darah, virus HIV jika terpapar cahaya matahari dan udara bebas, akan mati. Semakin tinggi tingkat virus HIV, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membunuhnya.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), dikutip dari Healthline, HIV dalam jarum suntik pada suhu kamar dapat bertahan hingga 42 hari, sedangkan pada suhu yang lebih tinggi dapat bertahan hingga tujuh hari.
Andrea menduga, penyebaran HIV melalui facial itu
terjadi melalui darah yang tertinggal di dalam tabung suntikan.
"Kalau dari jarumnya mungkin tidak karena akan mati terekspos udara, tapi kemungkinan dari dalam suntikan yang tidak terekspos dan cairannya masih aktif," tutur Andrea.
Menurut Andrea, hal ini terjadi lantaran klinik kecantikan yang melakukan facial tidak menerapkan prosedur yang benar dan higienis. Pelanggan pun seharusnya memeriksa kebersihan alat yang digunakan terlebih dahulu.
Dia menyarankan agar memilih klinik kecantikan yang memiliki standar prosedur yang jelas.
"Lebih baik ke klinik yang memiliki SOP yang jelas dan pencucian alat terbuka dan jarum suntik masih disegel, bukan salon abal-abal. Dan aku juga enggak tahu apa salon itu ada pengawasan atau tidak," ucap Andrea.
Pencegahan dan Penanganan HIV
Sebagai langkah pencegahan penyebaran HIV, Andrea menyarankan orang yang berisiko untuk melakukan pengecekan HIV. Orang yang berisiko itu melingkupi perilaku seks yang berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom, penggunaan jarum suntik bergantian (narkotika).
"Kalau dari jarumnya mungkin tidak karena akan mati terekspos udara, tapi kemungkinan dari dalam suntikan yang tidak terekspos dan cairannya masih aktif," tutur Andrea.
Menurut Andrea, hal ini terjadi lantaran klinik kecantikan yang melakukan facial tidak menerapkan prosedur yang benar dan higienis. Pelanggan pun seharusnya memeriksa kebersihan alat yang digunakan terlebih dahulu.
Dia menyarankan agar memilih klinik kecantikan yang memiliki standar prosedur yang jelas.
"Lebih baik ke klinik yang memiliki SOP yang jelas dan pencucian alat terbuka dan jarum suntik masih disegel, bukan salon abal-abal. Dan aku juga enggak tahu apa salon itu ada pengawasan atau tidak," ucap Andrea.
Pencegahan dan Penanganan HIV
Sebagai langkah pencegahan penyebaran HIV, Andrea menyarankan orang yang berisiko untuk melakukan pengecekan HIV. Orang yang berisiko itu melingkupi perilaku seks yang berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom, penggunaan jarum suntik bergantian (narkotika).
"Tiga bulan setelah kontak berisiko itu
disarankan untuk cek langsung. Karena masa inkubasi virusnya berlangsung
setelah tiga bulan," ujar Andrea.
Pengecekan ini penting untuk dilakukan lantaran setelah masa inkubasi, HIV tidak memperlihatkan gejala khusus. Baru setelah lima hingga 10 tahun, HIV mulai menunjukkan gejala.
Pengecekan ini penting untuk dilakukan lantaran setelah masa inkubasi, HIV tidak memperlihatkan gejala khusus. Baru setelah lima hingga 10 tahun, HIV mulai menunjukkan gejala.
Pengecekan ini dapat dilakukan secara gratis karena merupakan bagian dari program pemerintah di puskesmas dan rumah sakit.
Jika dinyatakan positif, Andrea mengimbau untuk tak perlu takut. Sebab, saat ini sudah tersedia obat ARV yang dapat menekan virus hingga tak lagi bisa menular kepada orang lain dengan catatan dikonsumsi setiap hari.
"Kalau misalnya positif, ya, sudah enggak usah takut karena ada ARV, kan," ujar Andrea.
Sumber : CNN Indonesia
Industri yang kami layani :
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.
>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.
>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.
>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.
>>> Start Up : Segala Jenis Industri.