Menu Melayang

Kamis, 20 Desember 2018

Bingung Mencari Koki Terbaik, Inilah Tips Mencari Koki Handal | Konsultan Restoran

KONSULTAN RESTORAN



Terdepan, +62 813-9864-6177, Tips Memilih Koki Yang Berkualitas



Cari Koki Handal, Menjadi Koki Handal, Resep Koki Handal, Jadi Koki Handal, Koki Masak Handal, Cara Menjadi Koki Yang Handal, Konsultan Bali, Konsultan Jakarta, Konsultan Semarang, Konsultan Surabaya



Tips Memilih Koki Yang Berkualitas - Tak sekedar kemampuan memasak yang dibutuhkan untuk menjadi seorang chef. Yang pasti, profesi menjanjikan ini kini jadi incaran banyak orang!




Apa yang pertama kali terbayang di benak Anda saat mendengar kata Chef?


Seorang pria gagah berpakaian putih, celana hitam atau putih kotak-kotak kecil, memakai topi tinggi dan menjadi raja sebuah dapur yang kehadirannya biasa Anda jumpai di sebuah hotel berbintang atau resto ‘kelas kakap‘? Dulu, istilah Chef mungkin tidak terlalu dekat dengan keseharian masyarakat, hanya kalangan tertentu berkantong tebal yang ‘kenal‘ dengan Chef karena merekalah yang biasa menikmati santapan lezat di hotel atau resto mewah.

Kini, berkat banyaknya bermunculan acara masak di televisi, istilah Chef mulai terasa dekat di masyarakat umum, meski pada kenyataannya tak semua pembawa acara kuliner adalah seorang Chef. Sebenarnya, apa persyaratan seseorang berhak mendapat julukan Chef?

Artikel ini dimaksudkan untuk membuka wawasan mengenai Chef, tanpa bermaksud menghakimi siapapun. Selanjutnya, Anda dapat mengambil kesimpulan sendiri.
 

Definisi Chef


Sebenarnya kata Chef diambil dari bahasa Perancis, yang dalam Bahasa Inggris artinya adalah Chief atau leader, dalam bahasa Indonesia pimpinan. Jadi, tidak setiap Chef adalah Kepala Juru Masak. Sebagai contoh adalah Chef de Police, artinya adalah Kepala Polisi. Contoh lainnya adalah Chef de Beuro atau Kepala Biro dalam Bahasa Indonesia. Dengan demikian, bisa dikatakan setiap pimpinan di Perancis, ya, namanya Chef, tergantung bidang dan profesi apa yang di gelutinya. Kalau Kepala Juru Masak? Kepala Juru Masak adalah Chef de Cuisine atau Chef de Patisserie untuk Chef Pastri. Di dapur pun ada yang namanya Chef de Partie (CDP) atau Kepala Bagian, tergantung dapur yang ia pimpin. CDP ini juga bukan hanya di dapur, bisa juga dia adalah Kepala Bagian yang lain.

Mengapa Perancis?


Lantas, kenapa namanya harus Chef, dan bukan Chief? Kenapa yang digunakan adalah istilah bahasa Perancis. Jawabannya sederhana, karena Perancis merupakan kiblat kuliner dunia. Negara ini punya sejarah panjang dalam hal kulinari, lebih dari 500 tahun. Perancis adalah negara pertama yang menyebarkan para Chef-nya, baik dengan sengaja maupun tidak. Di samping itu, terminolgi di dapur kebanyakan juga menggunakan Bahasa Perancis sebagai pengantar.

Sebenarnya hidangan Perancis pun telah pula terpengaruh oleh negara dan bangsa lainnya, dan yang paling kental adalah dari Italia. Menurut sejarah, pada abad 15-16 seorang puteri bangsawan dari Florence, Itali, menikah dengan Raja Henri dari Perancis. Puteri inilah yang membawa dan memperkenalkan teknik masak dari Italia ke Perancis. Di samping itu, kulinari Perancis juga ikut mendapat pengaruh dari negara-negara yang di taklukkannya.

Hingga kini, belum ada negara lain yang mampu menyaingi Perancis sebagai ‘kiblat’ kuliner. Dengan menguasai teknik pengolahan makanan Perancis, akan lebih mudah bagi seorang calon juru masak untuk mengolah hidangan dari negara lain.

Jika kita bicara dalam lingkup lebih kecil, di Asia, Chinalah jawaranya. Diakui oleh beberapa ahli dalam buku Professional Chef yang diterbitkan olah Culinary Institute of America (CIA), Cina adalah satu-satunya negara yang variasi masakan dan makanannya bisa menyaingi Perancis. Lalu, kenapa bukan China yang menjadi kiblat masakan dunia?

Seperti kita ketahui Cina adalah negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat tua, tapi sayangnya kuliner Cina hanya berkembang di kalangan istana, bisa dibilang tidak keluar dari tembok-tembok istana. Dan, kalaupun kulinernya keluar dari area Cinapun, hanya sebatas makanan kelas bawahnya saja. Makanan kelas atas tetap hanya menjadi ’rahasia’ para keluarga kerajaan dan bangsawan saja.

Untuk level Asia Tenggara, pusat kuliner saat ini adalah Singapura, negara kecil yang letaknya tidak jauh dari negara kita. Hal ini bisa terjadi karena dukungan yang kuat dari pemerintah Singapura yang menyadari bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk dijual, tapi mereka punya kemauan yang kuat. Mereka juga menyadari minimnya sumber daya alam sehingga diperkuatlah sumber daya manusianya. Dan tentunya, hal ini tidak dapat dilakukan dalam semalam. Bagaimana Indonesia? Masih tertinggal, walaupun pada saat ini pengembangan masakan dan makanan Indonesia cukup menggembirakan. Apa lagi setelah salah satu televisi swasta menayangkan acara Allez Cuisine, baru terbukalah mata orang awam bahwa Chef bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Terbukalah kenyataan bahwa bekerja di dapur bukan monopoli wanita, seperti yang selama ini terjadi di sebagian besar dapur rumah tangga masyarakat.

Bagaimana seseorang bisa disebut sebagai seorang Chef?


Pertanyaan ini cukup banyak diajukan. Merujuk pada buku Professional Cooking oleh Wyne Gisslen, disebutkan bahwa ijazah tidak akan membuat Anda menjadi seorang Chef dan Anda baru bisa disebuk sebagai juru masak setelah memasak sebanyak ribuan kali. Apakah jika kita lulus dari sebuah sekolah atau perguaruan tinggi, otomatis menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan? Jawabannya tentu saja tidak, kecuali jika perusahaan itu miliknya sendiri atau kelurganya, dan dia diangkat menjadi pemimpin di perusahaan itu.

Seperti telah disebutkan, perlu kerja keras dan semangat yang kuat jika ingin menjadi seorang Chef. Chef itu sama dengan pemimpin. Dan, Chef yang kita bicarakan di sini adalah seorang kepala atau pimpinan sebuah dapur. Jadi, Chef adalah sebuah profesi, sama dengan profesi-profesi yang lain, misalnya dosen, guru, dokter, pilot dan lain sebagainya.

Untuk menjadi seorang Chef, ada banyak jalur yang bisa ditempuh. Pada jenjang sekolah tinggi, paling tidak, bisa melalui SMK jurusan tata boga atau jurusan perhotelan. Untuk yang lebih tinggi lagi, bisa bergabung dengan akademi-akademi perhotelan atau Sekolah Tinggi Pariwisata. Tentunya lulusannya tak serta merta mendapatkan gelar Chef, kecuali setelah lulus langsung membuka usaha restoran dan menjadi Chef-nya.

Untuk menjadi seoran Chef, butuh pengalaman dan jam terbang yang tinggi, karena kalau sudah menjadi Chef maka bukan hanya kemampuan memasak yang dibutuhkan, tetapi sudah menjadi luas, yaitu kemampuan berorganisasi. Pada dasarnya persyaratan seorang Chef akan sama dengan persyaratan seorang pemimpin. Chef adalah profesi yang membutuhkan proses yang panjang untuk pencapaiannya, bahkan bisa mencapai puluhan tahun (ada juga yang bisa mencapainya dalam bilangan tahun).

Chef juga banyak tingkatannya, mulai dari Demmie Chef hingga Executive Chef. Apakah yang tidak pernah bersekolah di bidang perhotelan bisa menjadi seorang Chef? Bisa! Syaratnya adalah kemauan yang keras untuk mencapai jabatan puncak di sebuah dapur.

Pada saat ini, di Indonesia telah ada beberapa orang Indonesia yang dipercaya untuk memegang kendali di dapur-dapur hotel berbintang, baik bintang 4 maupun 5. Hal ini tentu sangat menggembirakan, walaupun di luar negeri sebenarnya sudah banyak juga orang-orang Indonsia yang mempunya jabatan sebagai Chef maupun Executive Chef.

Struktur organisasi di dapur


Tergantung dari besar kecilnya sebuah dapur, untuk beberapa hotel bintang 5, tingkatan Chef terdiri dari beberapa lapis. Misalnya Untuk resto yang lebih kecil biasanya lebih sederhana, misalkan sebuah restoran dengan kapasaitas 30-60 tempat duduk.

Sosok Chef ideal


Chef yang ideal adalah Chef yang mempunyai jiwa entrepreneur (agar bisa memajukan usahanya), mempunyai jiwa seni (sehingga bisa memberikan sentuhan-sentuhan yang artistik pada makanan), mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat, berpikiran di luar kotak (out of the box), selalu mempunya ide-ide baru yang segar, selalu belajar dan tidak pernah berhenti dalam usahanya.

Perkembangannya di dalam negeri sudah sangat menggembirakan dibandingkan dengan 5 atau 10 tahun yang lalu. Demi kemajuan mereka, tentunya harus banyak diberi pelatihan, khususnya Bahasa Inggris. Ini merupakan kelemahan yang cukup mendasar bagi orang Indonesia, karena mau tidak mau, suka tidak suka paling tidak seorang Chef harus bisa berkomunikasi dengan bahasa internasional ini.






Segera Hubungi Kami Untuk Mewujudkan Bisnis Yang Anda Inginkan dan Ubah Bisnismu Sekarang Menjadi Lebih Maju dengan Kami! 



Industri yang kami layani :


>>> Retail / Ritel : Segala jenis toko ; Toko Buku, Toko Bangunan, Minimarket, Supermarket, Hypermarket, Toko Buah, Toko Obat / Apotik, Baby Shop, Pet Shop, Toko Roti / Bakery, Dll.


>>> Manufacture / Pabrik : Segala Jenis Pabrik ; Pabrik Makanan & Minuman, Pabrik Plastik, Pabrik Kertas, Dll.


>>> Service : Hotel, Restoran, Printing, Cafe, FnB, F & B, Laundry, Wedding, Fashion Design, Barber Shop, Dll.


>>> Start Up : Segala Jenis Industri.




Konsultan.co


The Future Of..
Indonesia Business Growth


Company Profile : klik disini :

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Konsultasi Bisnis untuk Menaikkan Profit bersama Reko Prabowo

Klik WEB Utama